BEBERAPA NOKHTAH PENTING TENTANG TARBIYAH:

• Kader yang proses tarbiyahnya bermasalah akan menjadi masalah dan menimbulkan banyak masalah, baik masalah peribadi, keluarga, sosial, da’wah dan jamaah/harakah.
• Kegiatan tarbiyah bagi kader da’wah bukan kegiatan sampingan atau aktiviti sekunder yang boleh diabaikan dan ditunda atau diganti dengan kegiatan yang lain, tetapi ia harus menjadi kegiatan yang asasi baginya yang harus diutamakan dari kegiatan yang lain, dari kegiatan da’wah sekalipun.
• Bagi kader da’wah tidak boleh meninggalkan tarbiyah dengan alasan sibuk berda’wah atau cuti tarbiyah karena kuliah atau kerja cari maisyah (pendapatan) .
• “Saya tegaskan kepada saudara-saudara yang memilki ghiroh Islam, bahawa setiap jama’ah islamiyah pada saat ini sangat memerlukan kader yang aktif bekerja (amil) , pemikir (mufakkir) , berani (jari’) , produktif (muntij) . Maka haram hukumnya bagi kader da’wah lambat memenuhi panggilan da’wah walaupun hanya satu minit saja“. (Risalah Hal Nahnu Qaumun Amaliyyun)
• “Kader da’wah yang di perlukan hari ini berbeda dengan kader da’wah kelmarin, kader da’wah hari ini harus memiliki wawasan intelektual yang luas (mutsaqqofun) , berketrampilan dan berbakat (mujahhazun) , terlatih (mudarrobun) dan profesional (mutakhasisun) ...” (Risalah Da’watuna).
--

Ulasan